Mengapa banyak orang menyukai film Superman?
Tokoh fiksi manusia super kuat yang diciptakan oleh dua seniman remaja asal Kanada dan Amerika Serikat yakni, Joe Shuster dan Jerry Siegel di tahun 1932, pertama kali dimunculkan dalam buku komik Amerika terbitan DC Comics pada bulan Juni 1938. Sejak saat itu sudah berulangkali bukunya dicetak ulang dan difilmkan dengan berbagai bentuk visual dari mulai kartun animasi hingga diperankan sosok aktor terkenal, baik versi layar lebar maupun televisi. Hingga kini Superman secara luas telah dianggap sebagai ikon pahlawan yang melambangkan kekuatan budaya Amerika Serikat sebagai negara super power di dunia. Barangkali anggapan itulah yang membuat orang tidak bosan menikmati petualangan seorang manusia super dari waktu ke waktu.
Sejak kemunculan pertamanya Superman selalu digambarkan sebagai sosok laki-laki tampan berkostum ketat warna merah, biru dan kuning, dengan potongan rambut rapi super klimis dan ada symbol huruf “S” di dada. Dia lahir di planet Krypton dengan nama Kal-El, dan ketika masih bayi diluncurkan menggunakan roket ke bumi oleh ayahnya, Jor-El, sesaat sebelum planet mereka itu hancur. Roket kemudian mendarat di Bumi, di sebuah ladang gandum, dan ditemukan oleh sepasang suami-istri petani Jonathan Kent dan Martha Kent, yang kemudian mengadopsinya dan memberinya nama Clark Kent. Dari sini petualangan menarik Clark Kent menjadi manusia super pun dimulai. Berawal sebagai seorang anak yang sedang tumbuh, ia menemukan bahwa dirinya menguasai kekuatan yang jauh diatas manusia biasa dan selalu menggunakan kekuatannya untuk menolong orang lain. Untuk menyembunyikan rahasia identitasnya saat sedang tidak berhadapan dengan penjahat sebagai Superman, ia hidup dengan menyamar menjadi pemuda Clark Kent, manusia biasa yang berwatak halus dan memilih profesi sebagai jurnalis di koran Daily Planet. Di sini Clark Kent lalu bertemu dengan Lois Lane rekan seprofesinya, dan terlibat asmara yang penuh problematik juga dilema.
Foto: Istimewa
Berbeda dengan gambaran Superman di film-film sebelumnya, film Superman 2025 garapan sutradara James Gunn yang serentak akan tayang di bioskop 25 Juli 2025, sangat tidak biasa. Tidak ada lagi tampilan sosok Superman dalam pose-pose epik sebagaimana yang pernah dilakukan para aktor mulai dari mulai Kirk Alyn (1940) hingga Henry Cavill (2013). Tampilan sosok manusia super di film Superman 2025 digambarkan sebagaimana manusia biasa pada umumnya. Ini adalah momen yang belum pernah terlihat. Ada adegan dimana Clark Kent memakai kostum Supermannya untuk pergi menghadapi penjahat, bukan lantas merobek bajunya dan berubah menjadi Superman dalam sekejap yang begitu ikonik. Juga adegan Superman duduk di kursi apartemennya sedang mengenakan sepatu bot dengan satu kaki pada satu waktu, sama seperti manusia biasa. Setelan dan jubahnya tampak rusak dan kusut, sementara wajahnya menunjukkan kerentanan. Sungguh adegan-adegan tersebut adalah gambaran Superman sehari-hari yang berusaha menjadi manusia semaksimal mungkin meskipun dalam kondisi yang luar biasa. Dan James Gunn, sang sutradara yang piawai menggarap film-film fiksi macam Guardians of the Galaxy, Scooby-Doo, Avengers: Endgamedan dan Joker, telah menegaskan bahwa filmnya kali ini tentang karakter Superman sehari-hari. Penonton bakal melihat sisi lain dari sebuah mitologi. Melihat ORANG yaitu Superman. Bukan mitosnya, melainkan sisi manusianya tanpa merendahkan bagian super.
Foto: Istimewa
Dalam film Superman 2025 yang dibintangi David Corenswet, seorang aktor yang kurang popular karena film-filmnya seperti Pearl, The Politician, Look Both Ways juga Twisters yang baru dirilis tahun 2024 sambutan penontonnya biasa-biasa saja. Tidak ada satu pun filmnya yang mencapai box office. Namun terpilihnya Corenswet sebagai Superman baru mendapat perhatian besar dan pujian para sineas dan penggemar. Ia dinilai memiliki kharisma klasik yang cocok untuk menggambarkan Superman yang memiliki sisi rapuh, sekaligus membawa nuansa segar. (Tims)
