Slow traveling atau jalan-jalan santai adalah konsep bepergian dengan cara yang lebih santai, fokus pada pengalaman mendalam, dan menikmati destinasi tanpa terburu-buru. Alih-alih mengunjungi banyak tempat dalam waktu singkat, orang yang melakukan slow travel cenderung tinggal lebih lama di satu tempat untuk merasakan budaya lokal, beristeraksi dengan penduduk setempat, dan menikmati aktivitas sehari-hari din lokasi tersebut. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pengalaman yang lebih otentik dan bermakna, dibandingkan dengan sekdar mengejar foto atau destinasi populer.
Berikut beberapa rekomendasi tempat untuk slow traveling yang bisa memberikan pengalaman mendalam dan santai:
1. Ubud (Bali-Indonesia), daerah Ubud dikenal dengan suasana tenang, pemandangan alam yang hijau, serta budaya lokal yang kaya. Di sini, Anda bisa menikmati yoga, meditasi, jalan-jalan di sawah, serta mengunjungi pasar seni dan pura-oura yang mempesona.

2. Luang Prabang (Laos), kota kecil yang tenang ini menawarkan suasana yang sangat santai, dengan arsitektur kolonial Perancis, kuil-kuil Budha, serta pasar malam yang khas. Luang Prabang juga dikelilingi oleh alam yang indah, seperti air terjun Kuang Si.

3. Kyoto (Jepang), Kyoto adalah tempat yang sempurna untuk menikmati keindahan budaya dan alam Jepang yang lebih tradisional. Anda bisa menghabiskan waktu menjelajahi kuil-kuil, taman, serta mengikuti festival musiman yang unik.

4. Santorini (Yunani), jika Anda mencari destinasi dengan pemandangan yang indah, Santorini adalah pilihan yang tepat. Alih-alih terburu-buru mengunjungi banyak tempat, Anda bisa menikmati matahari terbenam yang legendaris, jalan-jalan di desa-desa kecil, dan mencicipi kuliner lokal.

5. Vang Vien (Laos), dikenal dengan lanskap karst yang dramatis dan sungai yang menenangkan, Vang Vien memberi peluang untuk menjelajahi gua-gua, naik perahu, atau hanya bersantai menikmati pemandangan alam.

6. Munnar (India), terletak di Pegunungan Kerala, Munnar terkenal dengan perkebunan teh dan suasana pegunungan yang tenang. Cocok untuk Anda yang ingin menikmati keindahan alam serta kehidupan desa yang lebih lambat.

7. Tulum (Meksiko), menawarkan suasana pantai yang lebih tenang dibandingkan dengan destinasi wisata lain di Meksiko. Di sini, Anda bisa menikmati suasana relaksasi dengan mengunjungi cenote, menjelajahi reruntuhan maya, atau hanya menikmati pantai yang indah.

8. Valencia (Spanyol), adalah kota yang menawarkan kombinasi budaya, sejarah, dan pantai yang tenang. Anda bisa menikmati perjalanan dengan santai menjelajahi taman, museum, dan tentu saja, mencicipi paella.

Tempat-tempat ini memberikan suasana yang lebih santai, memungkinkan Anda untuk menikmati perjalanan dengan lebih mendalam tanpa tekanan waktu.
Bagaimana kalkulasi atau estimasi persiapan budget untuk slow traveling?
Minimal budget untuk slow traveling bisa sangat bervariasi tergantung pada tujuan, gaya hidup, dan preferensi pribadi. Berikut ini perkiraan kasar berdasarkan beberapa faktor utama.
1. Akomodasi, untuk tinggal lama di satu tempat, Anda mungkinakan memilih akomodasi yang lebih terjangkau, seperti penginapan lokal, homestay, atau guesthouse. Rata-rata, biaya per malam bisa berkisar antara:
*Budget: $20 – $50 (Rp 324.400 – Rp 811.100) untuk penginapan sederhana.
*Mid-range: $50 – $100 (Rp 811.100) – (Rp 1.622.000) untuk tempat yang lebih nyaman dan dengan fasilitas lebih lengkap.
2. Makanan, untuk makanan bisa menjadi salah satu biaya yang cukup fleksibel. Jika Anda makan di tempat lokal atau memasak sendiri, Anda bisa berhemat banyak. Estimasi biaya makan per hari:
*Budget: $10 -$20 (162.200 – Rp 324.400) jika makan di warung atau memasak sendiri.
*Mid-range: $20 – $40 (Rp 423.400 – Rp 648.800) jika makan di restoran lokal atau tempat makan yang lebih nyaman.
3. Transportasi, jika Anda memilih untuk bepergian dengan transportasi umum atau sewa kendaraan pribadi untuk jarak dekat, biaya transportasi akan lebih terjangkau. Biaya transportasi juga tergantung pada lokasi dan jenis transportasi yang dipilih. Misalnya:
*Transportasi umum (kertea, bus): $5 – $20 (Rp 81.100 – Rp 324.400) per hari.
*Sewa sepeda/motor: $10 – $30 (Rp 162.200 – Rp 486.600) per hari.
4. Aktivitas & Wisata, untuk aktivitas, slow traveling sering kali lebih fokus pada eksplorasi alam, berinteraksi dengan budaya lokal, dan pengalaman sederhana. Aktivitas seperti hiking, berkunjung ke tempat-tempat wisata alami, atau kunjungan ke pasar lokal biasanya tidak memerlukan biaya besar. Namun, beberapa aktivitas seperti tur lokal, tiket museum, atau kelas seni bisa menambah biaya:
*Aktivitas sederhana: $5 – $20 (Rp81.100 – Rp 324.400) per hari.
*Aktivitas lebih spesial (tur atau kelas): $30 – $60 (Rp 486.600 – Rp 973.200) per kegiatan.
5. Miscellaneous atau Biaya Tak Terduga, untuk kebutuhan lain seperti asuransi perjalanan, internet, dan biaya tak terduga, Anda mungkin perlu menganggarkan sekitar $5 – $15 (Rp 81.100 – Rp 243.300) per hari.
Estimasi minimal budget Per Hari:
- Budget Travel: sekitar $40 – $70 (Rp 648.800 – Rp 1.135.400) per hari.
- Mid-Range Travel: sekitar $70 – $150 (Rp 1.135.400 – Rp 2.433.000) per hari.
Tentunya, angka-angka ini bisa lebh tinggi atau lebih rendah tergantung pada tempat dan gaya hidup Anda. Slow traveling sering kali lebih hemat karena Anda tinggal lebih lama di satu tempat dan dapat memanfaatkan diskon atau tarif lebihm murah untuk penginapan jangka panjang. (Tims)