Tak dapat dipungkiri dunia persepakbolaan Indonesia saat ini tengah naik daun, dan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat luas baik lokal maupun internasional. Bagaimana tidak, dalam sejarah Timnas Indonesia untuk pertama kalinya berhasil membungkam Arab Saudi, sang juara Asia dan langganan pertandingan Piala Dunia, dengan skor 2-0 pada laga Selasa malam, 19 November 2024 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
Tanpa mengurangi rasa hormat pada peran Marselino Ferdinand yang berhasil mencetak dua gol hingga Indonesia sementara berada di posisi 3 kualifikasi Piala Dunia 2026. Juga, peranan sang kapten Jay Idzes dan peran Bek Tengah Rizky Ridho yang tampil begitu baik, ada satu lagi pemain yang bermain sangat luar biasa di posisi Bek Kiri, dimana kontribusinya demikian menonjol dan patut mendapat apreasiasi lebih, yakni Calvin Verdonk.

Pemain Timnas Indonesia dari klub NEC Nijmegen yang masih berdarah Aceh berusia 27 tahun ini, selama 90 menit bermain menjangkau seluruh sudut lapangan, maju-mundur membantu pertahanan dan serangan. Jika pemain lain hanya akan berbaring kemudian minta diganti saat merasakan sakit, cidera, keram dan kehabisan tenaga, maka berbeda dengan Calvin Verdonk. Ia tetap berlari kesana-kemari mengejar bola meski kakinya keram dan terpincang-pincang.
Penampilannya yang tulus dan pantang menyerah, kerja kerasnya yang selalu konsisten, akhirnya membuahkan gol kedua bagi Marselino. Inilah yang membuat si pendiam Verdonk mendapat tempat tersendiri di hati para supporter Timnas Indonesia. Ia begitu dicintai.

Kita tentu masih ingat betapa hancurnya hati seorang Verdonk saat Timnas dihajar 4-0 oleh Jepang. Saat itu Verdonk tak mampu menyembunyikan rasa kekecewaannya, ia sampai memukul tanah, wajahnya memerah dengan tatapan yang kosong. Seperti ada rasa bersalah karena ia tak mampu berikan hadiah untuk para supporter saat itu. Tak heran saat melawan Arab Saudi tampaknya pemain ini benar-benar menunjukkan rasa laparnya. Bagaimana seorang Verdonk benar-benar mematikan serangan Arab Saudi dari sisi kanan. Lebih dari itu, saat Jay Idzes tidak berada dalam area kotak pinalti, Verdonk lah yang menjadi penjaga. Verdonk dengan tubuh mungilnya mampu menjadi benteng kokoh bagi pertahanan Timnas Indonesia. (Tims)
