Keajaiban di dunia transportasi udara meskipun jarang terjadi, fakta bahwa penumpang bisa selamat ternyata benar-benar ada. Bahkan, selamat dari kecelakaan pesawat boleh dibilang sebuah mukjizat yang tidak semua orang mendapatkannya. Betapa tidak? Dari sejumlah kecelakaan pesawat yang terjadi di seluruh dunia, hampir bisa dipastikan seluruh penumpang dan awak kabin pesawat tewas. Dan penyebab kecelakaan bisa saja tak terduga dan beraneka macam, mulai dari masalah mesin, cuaca buruk, hingga faktor human error, yang muncul secara tiba-tiba sehingga insiden atau kecelakaan pesawat tidak dapat dihindari.
Namun, ada pula beberapa kejadian kecelakaan pesawat dimana seluruh penumpangnya selamat dari maut, seperti kejadian yang menimpa pesawat berikut ini:
Pesawat Garuda GA421 (2002)

Kecelakaan pesawat Garuda GA421 yang mendarat di Sungai Bengawan Solo terjadi pada tanggal 26 Januari 2002. Pesawat yang dikemudikan oleh Captain Abdul Rozaq, terbang dari Jakarta menuju Surabaya dan mengalami kecelakaan saat mencoba mendarat di Bandara Juanda (Surabaya). Penyebab kecelakaan ini dikaitkan dengan beerapa faktor, termasuk kondisi cuaca buruk, kesalahan manusia, dan masalah teknis.
Menurut laporan resmi, beberapa faktor yang berkontribusi paada kecelakaan tersebut meliputi:
– Cuaca Buruk: Saat pesawat hendak mendarat, cuaca di sekitar Bandara Juanda sedang buruk, dengan hujan deras dan angin kencang, yang membuat pilot pesawat kesulitan untuk melihat landasan dan kontrol pesawat.
– Keterlambatan dalam keputusan pendaratan: Pilihan untuk terus mencoba mendarat meskipun kondisi cuaca yang sangat buruk menambah resiko, dan akhirnya pesawat terpaksa mendarat darurat di Sungai Bengawan Solo setelah tidak dapat mendarat dengan aman di bandara.
– Kelelahan Kru: Faktor kelelahan pada pilot dan kru juga diidentifikasi sebagai potensi penyebab yang mempengaruhi keputusan dan reaksi mereka dalam menangani situasi darurat.
Akibat kecelakaan ini, beruntungnya pesawat Garuda GA421 yang membawa total 59 penumpang, termasuk kru pesawat, tidak memakan korban jiwa. Semua penumpang selamat, meskipun beberapa penumpang ada yang mengalami cedera.
Pesawat US Airways 1549 (2009)

Peristiwa kecelakaan pesawat US Airways 1549, yang dikenal sebagai “Miracle on the Hudson”, terjadi pada 15 Januari 2009. Pesawat Airbus A320 itu lepas landas dari Bandara LaGuardia (New York) menuju Charlotte dan Seattle, dan mengalami kecelakaan setelah beberapa menit terbang. Pesawat menabrak kawanan burung, yang menyebabkan kedua mesin pesawat mati. Captain Chesley “Sully” Sullenberger dan Co-pilot Jeffrey Skiles berhasil mendaratkan pesawat secara darurat di Sungai Hudson, tanpa ada korban jiwa.

Yup! Meskipun pesawat terpaksa mendarat di sungai, semua penumpang berjumlah 155 orang yang terdiri dari 150 penumpang dan 5 awak kabin (termasuk pilot dan kopilot) di dalam pesawat selamat. Keberhasilan pendaratan ini diakui secara luas sebagai tindakan heroik yang menunjukkan keterampilan luar biasa dari Sully dan timnya. Peristiwa ini kemudian menjadi inspirasi untuk buku dan film dengan judul yang sama. Dan bangkai pesawat A320 sekarang disimpan di Museum Udara Charlotte.
Pesawat Sichuan Airlines 8633 (2018)

Pesawat Sichuan Airlines 8633 , yang terbang dari Chongqing menuju Langsa pada 14 Mei 2018, melakukan pendaratan darurat setelah terjadi masalah serius dengan kokpit, dan bahkan setengah badan kopilotnya nyaris tersedot keluar dari badan peswat kalau saja sang kapten tidak cekatan membantu memegangi tubuhnya. Salah satu penyebab utama insiden ini adalah kerusakan pada kaca kokpit yang pecah.
Saat pesawat berada di ketinggian sekitar 32.000 kaki, kaca kokpit bagian depan sebelah kiri tiba-tiba pecah karena perubahan tekanan udara yang dratis, yang mengakibatkan dekompresi kabin. Akibatnya, kokpit meenjadi sangat berisik dan udara dingin masuk, sementara co-pilot terjepit dan tak dapat mengoperasikan kontrol pesawat dengan benar.
Meskipun adas tantangan besar, kru pesawat tetap tenang dan berhasil melakukan pendaratan darurat di Chengdu dengan selamat. Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya keterampilan dan ketenangan kru pesawat dalam menghadapi keadaan darurat yang ekstrem.

Pesawat Sichuan Airlines dengan nomor penerbangan 8633 yang dikemudikan oleh Captain Liu Chuanjian dan Co-Pilot Li Zhi, mengangkut total 119 orang, yang terdiri dari 113 penumpang dan 6 kru pesawat. Semua penumpang dan kru berhasil selamat setelah pendaratan darurat yang dilakukan dengan sangat profesional. Sang Captain Liu Chuanjian yang notabene adalah mantan pilot pesawat militer, tentu saja mendapatkan pujian atas kepemimpinannya yang tenang dan profesional selama insiden tersebut, meskipun kaca kokpit pecah dan kondisi dalam kabin menjadi sangat berbahaya. Ia berhasil mengendalikan situasi dan memastikan pendaratan darurat yang aman, dibantu Co-Pilot Li Zhi yang juga memainkan peran penting dalam membantu mengatasi krisis tersebut. (Tims)